Pidato Bahasa Inggris: Warnai Peringatan HUT di Tigi Barat

LOMBA pidato bahasa Inggris tingkat SMP se-distrik Tigi Barat kabupaten Paniai, merupakan momen yang sangat berarti bagi para pelajar di wilayah itu. Kegiatan tersebut diselenggarakan menyongsong peringatan HUT RI yang ke-62 tahun 2007. Sangat menarik bagi berbagai kalangan. Di mana kegiatan lomba tersebut dilakukan baru pertama kali di tingkat pelajar di tanah Papua. Yang lebih unik lagi, distrik Tigi Barat dimekarkan empat tahun silam (2004) bersama beberapa distrik baru di kabupaten Paniai. Tentunya berbagai pembangunan infrastruktur baru dikembangkan. Di antaranya pembukaan tiga SMP masing-masing SMP YPPGI Gakokebo, SMP Negeri Tigi Barat, dan SMP Katolik Diyai.

Lomba pidato berlangsung Selasa (14/8), di halaman kantor Distrik Tigi Barat di kampung Ayatei. Acara lomba pidato dibuka oleh bupati Paniai yang diwakili oleh kepala Bagian Humas Setda Kabupaten Paniai, Dance Takimai, S.Ks. turut hadir sekretaris Distrik Germanus Douw, A.Md. para kepala sekolah SMP dan SD sewilayah distrik Tigi Barat dan juga berbagai elemen masyarakat, serta para kepala kampung sewilayah distrik itu.

Mengawali lomba pidato, Dance Takimai, sangat terharu ketika melihat para pelajar yang datang dari berbagai penjuru wilayah itu. Tanpa menghiraukan dinginnya air hujan, jarak yang harus ditempuh, bahkan dengan mengenakan busana ala kadar. Dance mengatakan, sekalipun distrik Tigi barat baru berumur empat (4) tahun, dan sekolah pun berumur baru dua tahun, namun berkat dukungan semua pihak telah mengadakan lomba pidato berbahasa Inggris. “Lomba Pidato bahasa Inggris untuk di pedalaman Papua mungkin baru pertama kali terjadi di Tigi Barat.

Bahasa Inggris telah menjadi bahasa internasional. Kini saatnya anak-anak diajarkan sedini mungkin agar kelak mereka mampu bersaing dengan mereka yang lain dipersada nusantara ini.

“Perkembangan pendidikan di wilayah sudah menunjukkan hasil yang maksimal. Sekalipun berpidato hanya setingkat SMP. Sekolah lain di kabupaten Paniai khususnya dan umumnya di wilayah Papua tidak pernah melaksanakan kegiatan seperti yang dilaksanakan di sini.

Oleh sebab itu dukungan dari semua komponen sangat diharapkan untuk memajukan anak-anak dalam ketrampilan berbahasa Inggris” katanya dengan semangat disambut tepuk tangan yang meriah dari ratusan masyarakat yang menyaksikan pada kesempatan itu.

Dirinya mengungkapnya kebanggaanya terhadap kehadiran wartawan TV Trans 7 Jakarta. Di mana mereka hadir untuk meliput lomba pidato bahasa Inggris.

Diakuinya, kehadiran wartawan nasional khususnya media elektronik setidaknya akan memprofilkan kondisi daerah ini ke permukaan. Mereka mengetahui adanya lomba pidato melalui sebuah website www.wikimu.com. Di mana informasi tersebut dilansir oleh seorang wartawan. Selanjutnya ditangkap oleh TV Trans 7.

Ketua panitia HUT RI tahun 2007 tingkat Distrik Tigi Barat, Germanus Douw, yang juga sekretaris distrik itu dalam arahannya menjelaskan perkembangan pembangunan sejak Tigi Barat dipisahkan dari distrik Tigi lama. Dijelaskan, pembangunan di wilayah ini sejak dimekarkan hingga saat ini bidang pendidikan mengalami perubahan yang sangat signifikan. Pasalnya sebelumnya wilayah itu hanya terdapat Sekolah Dasar (SD). Namun sejak dua tahun lalu, distrik ini atas dukungan dari orang tua, gereja dan pemerintah telah didirikan tiga (3) SMP) dan satu (1) SMK.

Dia mengutarakan, Tingkat SMP telah menunjukkan perubahan yang sangat besar. Di mana bidang studi bahasa Inggris telah dilomba pada saat perayaan HUT RI tahun 2007. Faktor pendukung dalam proses belajar mengajar mengalami hambatan, di mana hampir semua SMP tidak memiliki guru tetap (guru yang memiliki nomor induk pegawai).

“Untuk memajukan ketiga (3) SMP ini para sarjana yang telah menyelesaikan studynya dengan sukarela menjadi guru honor. Para guru honor ini bukan dari jurusan keguruan akan tetapi mereka umumnya dari berbagai disipilin ilmu,”terang Douw.

Sementara itu, seorang guru SMP Katolik Diyai, Siprianus Giyai, S.Sos, juga salah satu pembimbing pidato bahasa Inggris di SMP-nya menjelaskan, dengan berbekal pengalaman khursus bahasa Inggris semasa kuliah. Diakuinya bahwa pendidikan dasar bahasa Inggris diajarkan. Walaupun masih banyak kekurangan. Yang terpenting adalah para siswa mampu memahami dasar-dasar berkomunikasi berbahasa Inggris yang baik. ‘Pendidikan dasar di wilayah ini sudah berkembangan sejalan dengan perkembangan agama (gereja). Tahun 1938 hingga tahun 1989, pendidikan di wilayah ini tidak mengalami hambatan. Namun sejak 1990 menjadi hambatan lantaran para guru subsidi Belanda sudah pensiun. Kekurangan guru menjadi hambatan. Masalah ini bukan hanya di wilayah ini akan tetapi sudah menjadi persoalan kabupaten Paniai,”urai Piet Badii, seorang guru tua di Ayatei.

Kekurangan tenaga pengajar bukan saja dialami oleh SMP-SMP yang ada, akan tetapi juga oleh hampir semua sekolah dasar yang ada. Disetiap sekolah diajarkan oleh guru honorer yang juga adalah tamatan SMA bahkan SMP. “ guru tetap di setiap sekolah bisa dihitung dengan jari,” paparnya sambil mengenang kondisi sekolah.

Lewinus Tekege Juara Lomba Bahasa Inggris

Lewinus Tekege, menduduki peringat pertama setelah mengalahkan pesaingnya Sisilia ukago, Yahones Pigai, Matias pigome. Lewinus Tekege seorang pelajar SMP Negeri 2 Tigi Barat. Sementara yang merebut juara II dari SMP Katolik Sisilia Ukago, dan peringkat III Yohanes Pigai dari SMP YPPGI Gakokebo.

Kepada pemenang pihak TV Trans 7, tidak hanya sekedar meliput dan menyaksikan kegiatan tersebut akan tetapi mereka juga memberikan hadiah hiburan kepada masing-masing pemerang, di antara buku tulis berlambang TV Trans 7 dan beberapa hadiah lainnya.***

0 Response to "Pidato Bahasa Inggris: Warnai Peringatan HUT di Tigi Barat"

Posting Komentar

Berikan Komentar anda